Mabda.tv, Myanmar – Saat ini tengah terjadi genosida terhadap warga Muslim Rohingya oleh Militer Myanmar yang diprakarsai para Biksu. Namun tahukah Anda, pada saat musibah banjir besar tahun 2015 silam yang melanda negeri tersebut, berbagai organisasi muslim justru berlomba untuk membalas keburukan dengan kebaikan.
Seperti dilansir oleh myanmarmuslim.net (06/08), komunitas muslim menyampaikan bantuan langsung yang telah dikumpulkan kepada perwakilan Biksu di sebuah tenda pengungsian. Bantuan yang diberikan antara lain beras, pakaian, air bersih, teh, sepatu, mie instan, hingga uang sejumlah 20 juta kyat atau setara 200 juta rupiah.
“Seperti petani, mereka butuh uang tunai untuk penyedian bibit baru,” kata salah seorang relawan yang turut membantu penyaluran bantuan.
Di lokasi lain komunitas Muslim Myanmar Aid juga turut memberikan bantuan serupa. Bantuan tidak dibeda-bedakan antara pengungsi muslim atau Buddha, bahkan bantuan langsung diterima secara simbolis oleh seorang Biksu.
Pemerintah Myanmar telah mengumumkan situasi darurat bencana pada Sabtu (01/08/2015) yang lalu. Puluhan warga tewas menjadi korban musibah banjir kali ini, ribuan warga mengungsi ke biara-biara dan dan ratusan ribu hektar lahan pertanian disapu oleh banjir.
Banjir juga melanda pengungsian etnis muslim Rohingya. Dikabarkan mereka ditolak mengungsi ke biara-biara atau lokasi lain yang lebih kondusif. Namun komunitas dan organisasi muslim tidak membalas perlakuan tersebut, kecuali dengan perlakuan yang lebih baik yaitu dengan menyalurkan bantuan-bantuan pengungsian ke pengungsian. (BEN)
Sumber: (bersamaislam.com)